sekretarisku – Kali ini dalam kolom konsultasi, kami akan menjelaskan tentang tata cara untuk mengatur rapat. Rupanya banyak diantara sahabat SKers yang kebingungan bagaimana sih mengatur pertemuan yang baik?
Dilihat: 311 kali
Sekertarisku – Bekerja keras dan bekerja cerdas sebenarnya adalah dua hal yang saling berkaitan. Jika sejak dahulu pekerja selalu dipacu untuk bekerja keras, kini justru muncul prinsip baru tentang bekerja cerdas. Bekerja keras maksudnya proses bekerja yang tekun, sabar, terus menerus, dan bersedia melakukan banyak hal agar mencapai kesuksesan. Kemudian muncul istilah kerja cerdas yang mengacu kepada memangkas waktu kerja untuk meningkatkan produktivitas. Acuan ini lebih berfokus pada manajemen waktu dalam bekerja sehingga tersedia waktu luang yang lebih banyak.
Bekerja keras sebenarnya adalah hal yang penting dimiliki semua orang yang mengedepankan etos kerja yang tinggi. Orang yang berkerja keras akan terbiasa menghadapi situasi yang sulit. Inilah dasar dari kesuksesan yang harus dimiliki seseorang dalam meniti karir dan usaha. Kerja keras lebih didominasi oleh kesungguhan tekad dan ambisi untuk terus berusaha mencapai tujuan dan hasil yang telah ditargetkan. Ini lebih mengarah ke hal-hal fisik yang terlihat seperti bangun tengah malam untuk mengerjakan rencana selanjutnya ataupun menghadapi tekanan dan masa-masa sulit serta resiko bisnis yang tak tentu. Namun dalam kondisi tertentu kerja keras ini tidaklah cukup. Bekerja keras tanpa menerapkan prinsip kerja cerdas tentu akan lebih banyak menguras waktu dan tenaga tanpa mendapatkan hasil yang maksimal. Untuk itulah prinsip kerja cerdas juga harus dimiliki untuk menunjang proses kerja keras yang dilakukan. Kerja keras lebih mengandalkan performa otak. Banyak inovasi dan rencana brilian yang dikemukakan sehingga semua lebih tepat sasaran saat mengeksekusi sebuah pekerjaan. Yang dipikirkan adalah menggunakan waktu sedikit mungkin dengan hasil sebaik mungkin. Sehingga sisa waktu dan tenaga yang ada bisa dialokasikan untuk menambah nilai dari pekerjaan yang telah diselesaikan. Ini akan memberikan peningkatan produktivitas yang lebih positif.
Bekerja cerdas memang sangat berguna. Tapi perlu dicermati lagi bahwa hal itu hanyalah setengah dari usaha untuk mencapai sukses. Di dunia ini tidak ada orang sukses yang mendapatkan kesuksesannya tanpa bekerja keras. Peribahasa “bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian” adalah bentuk penerapan dari kerja keras ini. Mengorbankan banyak hal untuk mencapai kesuksesan. Sekarang para pengusaha tersebut memang menerapkan kerja cerdas dalam usahanya karena memang jaman telah mendukung untuk melakukan hal tersebut, dan ini menuai hasil yang lebih maksimal.
Di era digital dewasa ini, prinsip kerja cerdas memang sangat mungkin diterapkan. Banyak faktor yang menunjang semangat kerja keras dengan pola kerja cerdas. Hal ini bisa diterapkan bagi pegawai perkantoran ataupun pengusaha pelaku industri. Bagi pengusaha, bekerja keras berarti siap menjalani hidup dengan tekanan, penghematan agar modal tidak habis, serta pengembangan bisnis yang lebih baik. Hal ini jika ditunjang dengan kerja cerdas akan memfokuskan tujuan usaha dan jeli melihat kebutuhan masyarakat agar kerja keras tersebut lebih tepat sasaran. Dua hal ini juga bisa diterapkan pada pegawai kantor dalam melakukan pekerjaannya. Ulet, teliti, dan tekun adalah bentuk dari kerja keras dan memberikan yang terbaik bagi perusahaan. Kemudian ditunjang dengan pemikiran cerdas dengan melakukan tugas sesuai dengan urgensi dan ketepatan waktu. Sehingga banyak pekerjaan yang bisa dikerjakan dengan keefektifan waktu pekerjaan yang lebih singkat. Ini bisa membantu produktivitas pegawai saat melakukan pekerjaannya.
Keberhasilan adalah tujuan utama dari kesuksesan. Berhasil menaklukan tantangan dan persaingan bisnis dengan kinerja maksimal dan waktu efektif. Hal ini memang tidak didapatkan hanya dengan bermodalkan kerja keras saja ataupun kerja cerdas saja. Orang-orang sukses memang bekerja sangat cerdas dengan kemampuan intelegensi yang mereka miliki. Tapi kemampuan bekerja keras juga faktor pendukung keberhasilan. Kedua hal ini harus diseimbangkan. Tidak mungkin bisa sukses hanya bermodalkan salah satunya. Bukan memilih antara kerja keras atau kerja cerdas, melainkan menggabungkan kerja keras dan kerja cerdas.
Dilihat: 149 kali