Home Konsultasi Bagaimana Sebaiknya Menyikapi Sikap Prefeksionis?

Bagaimana Sebaiknya Menyikapi Sikap Prefeksionis?

by webmaster
 

Tanya : 

Sahabat Sekretaris, Saya punya boss di kantor yang sangat perfeksionis, semua harus dilakukan dengan sangat rapi, seuai prosedur, dan minim kesalahan.

Memang terkadang tidak terlalu ambil pusing, tetapi ada saat-saat dimana saya dalam kondisi yang juga sibuk dan harus multi tasking, sehingga memaksa saya untuk shorcut satu prosedur. Sehingga membuat pekerjaan lebih cepat selesai. Memang tetap rapi, tapi buat beliau hal ini tidak sesuai yang seperti yang diinginkan. Intinya semua harus berjalan sesuai prosedur yang dia lakukan dan  hasilnya baik.

Sebetulnya saya juga menganggap perfeksionis bukan hal yang jelek, lebih ke motivasi. Jadi bagaimana sebaiknya menyikapi sikap prefeksionis? 

Jawab :

Melakukan yang terbaik tidak harus menjadi sempurna.

Perfeksionas dibentuk bukan dilahirkan, bisa jadi karena kebiasaaan atau pola asuh dari kecil. Tapi pada intinya ingin menjadi baik dan sempurna bukan hal yang salah. Akan menjadi gangguan ketika sesuatu terjadi tidak sesuai kehendak, sehingga menghambat kemampuan menyelesaikan masalah dan mengatasi stress.

Melakukan hal sebaik mungkin adalah positif, tapi mencoba melakukannnya denngan sempurna tidak sehat. Saat seseorang mencapai kesempurnaan orang sering kali lupa menikmati proses pencapaian tujuan yang sebenenarnya. Para perfeksionis perlu mengingatkan atau diingatkan orang lain untuk menikmati hidup atau mencoba tantangan baru yang mungkin sulit, agar bisa melakukan kesalahan. Sehingga disaat mereka salah, mereka bisa memahami bahwa kesalahan juga sebuah hal yang wajar. Dan diharapkan mereka menjadi lebih santai dan menjalani hidup sepenuhnya tanpa tekanan target sempurna, bebas dari cemas dan khawatir yang berlebihan. Daripada sempurna, lebih baik memilih sejahtera.  

Terkadang ada prosedur yang harus kita potong, tapi selama tidak merusak atau mengggangu prosedur lainnya dan hasil pekerjaan baik,  sesuai target yang sebenarnya yang diinginkan. Bukan masalah besar.

Dan perlu digarisbawahi bahwa anda harus tenang dan bisa mengkomunikasikan atau menjelaskan alasan “shorcut prosedur” yang harus anda lakukan dengan baik dan bijak.

Dilihat: 40 kali

Pin It

You may also like

Leave a Comment